warna warni kehidupan

hidup itu indah adanya
Subscribe

Dua Serigala dalam Jiwa…

January 10, 2024 By: andry Category: Uncategorized

Seorang kakek bercerita kepada cucunya “selalu ada pertarungan sengit di dalam jiwa setiap manusia. Pertarungan yang mengerikan di antara 2 serigala. Serigala pertama adalah serigala yang baik, dan serigala kedua adalah serigala yang jahat.

*source : internet

Lalu cucunya bertanya : “Serigala mana yang akan menang, kek?”

Dengan lembut sang kakek menjawab : “Serigala yang engkau beri makan”.

Cerita tentang 2 serigala dalam jiwa ini adalah salah satu cerita terkenal yang cukup sering dijadikan sebagai cerita refleksi dan motivasi tentang sikap, sifat, kebiasaan dan karakter.

Refleksi yang bisa diambil secara sederhana bahwa pada dasarnya setiap manusia memiliki 2 sisi emosi. Satu sisi emosi positif “baik”, dan lainnya berkaitan dengan emosi negatif “jahat”. Keduanya akan terus saling bertarung dan akhirnya akan mempengaruhi keputusan dari tindakan manusia.

*source : internet

Sisi emosi negatif digambarkan dengan kemarahan, ketakutan, kebencian, iri, dengki, arogan, rasa bersalah, dan kesedihan. Sedangkan sisi emosi positif adalah cinta, kebahagian, empati, sukacita, harapan, dan kesetiaan.

Sesuai dengan pertanyaan dari sang cucu bahwa siapa yang akan memenangkan pertarungan, Jawabannya adalah sikap, sifat, kebiasaan dan karakter yang kita selalu beri ruang lebih untuk terus tumbuh dan berkembang dalam jiwa kita.

Jika kita cenderung berpikir dari sisi negatif dan mengeluarkan kata-kata kotor, maka hal tersebut akan menjadi kebiasaan, dan pada akhirnya menjelma menjadi karakter.

Sebaliknya, jika kita membiasakan diri berpikir positif, maka hal tertsebut akan menjadi kebiasaan dan menjadi karakter baik juga untuk kita.

Kitalah yang bisa memilih, serigala mana yang akan terus kita beri makan.

Selamat ulang tahun ke-75, Mama…

November 22, 2023 By: andry Category: motivasi, refleksi

22 Nopember 2023

Waktu terus berjalan, umurpun bertambah..
Sosok perempuan yang sekarang tidak lagi muda
Sosok perempuan yang sekarang untuk berjalan dan mengangkat tubuhnya pun terkadang kesulitan
Sosok perempuan yang sekarang lebih banyak lupa
Sosok perempuan yang sekarang memiliki perasaan yang semakin sensitif
Sosok perempuan yang terkadang membuat perasaan dan emosi kami, anak-anak dan lingkungan sekitarnya terombang ambing

Melihat waktu-waktu jauh di belakang..
Sosok perempuan inilah yang membuatku ada
Sosok perempuan inilah yang menjadi tangan Tuhan untuk memberikanku “KEHIDUPAN”
Sosok perempuan inilah yang membuatku bisa menjadi besar dan dewasa
Sosok perempuan inilah yang berjasa besar menjadikan ku sebagai lelaki dengan pribadi yang kuat, mandiri dan bisa berdiri di kaki sendiri seperti saat ini.

dan sosok inilah PAHLAWAN yang menjadi PINTU REJEKI-ku

Tentunya tidak mungkin aku bisa membalas jasanya
Tidak ada angka numerik manusia di dunia ini yang bisa digunakan untuk menilai KASIH, CINTA dan HIDUP yang diberikan untukku.
Hanya Tuhanlah yang bisa membalasnya.
Kami sebagai anak-anaknya hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik walaupun itu sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan pengorbanan yang diberikannya.
Kami hanya bisa mohon maaf atas kesalahan-kesalahan kami, atas ketidaksabaran kami, atas ketidakdisiplinan kami.

 

 

 

 

 

 

Selamat ulang tahun ke-75, MAMA tersayang

Mohon maaf di hari ulang tahunmu, karena tugas dan tanggungjawab, anakmu ini tidak bisa menemanimu.

Doa kami semoga Tuhan senantiasa memberkati dan selalu memberikanmu umur panjang, kesehatan, kebahagiaan dan damai sejahtera senantiasa.

We love u very much, MAMA..

“Hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu kepadamu” (Keluaran 20:12)

Cerita Seorang Anak dan 2 Apel.. #edisi berpikir positif#

October 14, 2023 By: andry Category: motivasi, refleksi

Alkisah, ada seorang ayah sedang berbincang-bincang santai dengan anaknya di sebuah taman.

Terlihat sang anak sedang memegang 2 buah apel, masing-masing 1 buah di tangan kanan dan tangan kirinya.

Sang anak berkata kepada ayahnya :”Ayah, ini aku punya 2 apel, 1 buah apelnya buat ayah ya”

Sang ayah sangat senang dan bangga sekali karena anaknya mempunyai sifat untuk mau berbagi.

Lalu sang anak menggigit apel yang ada ditangan kirinya. Sang ayah berpikir bahwa apel yang ditangan kanan pasti akan diberikan untuknya, namun dia kaget, ternyata sang anak juga menggigit apel yang ada ditangan kanannya, terlihat merasakan rasa apelnya, lalu baru memberikan apel dari tangan kirinya untuk ayahnya.

gambar diambil dari internet

       * source gambar :  internet

Sang ayah sangat kecewa dan merasa kesal sekali, langsung berpikir bahwa anaknya ternyata serakah dengan memberikan apel bekas gigitannya.

Namun sesaat ayahnya akan marah dan mengomel, sang anak berkata “Ayah, saya sudah mencoba rasa kedua apel ini, ternyata yang di tangan kiri saya rasanya lebih manis, makanya saya memberikan yang lebih manis ini untuk ayah”.

Sang ayah tertegun, lalu menyesali pikiran negatif yang tadi sempat muncul terhadap anaknya karena ternyata anaknya menggigit kedua apel itu untuk memilih mana yang terbaik buat ayahnya.

Apa yang dapat dipelajari dari cerita ini?

Seringkali kita lebih mengutamakan kesan dan pikiran negatif kita terhadap orang lain, bisa jadi orang lain sedang menyiapkan hal yang baik untuk kita.

Seringkali pikiran, mulut kita bahkan tangan kita lebih cepat dan kasar sampai kita tidak sempat mencerna dan memberikan kesempatan orang lain, bahkan keluarga kita untuk memberikan alasan jika mereka melakukan hal yang menurut kita salah.

Marilah kita belajar untuk selalu mendengar, mencerna dan memikirkan segala hal dari sisi yang positif terlebih dahulu untuk hidup yang lebih menyenangkan.

Jadikan BAHAGIA itu GAYA HIDUP.. #edisi berpikir positif#

June 06, 2023 By: andry Category: motivasi, refleksi

PIKIRAN adalah karunia TUHAN yang luar biasa, dan hebatnya kita sebagai manusia memiliki kebebasan bagaimana mengisi ruang PIKIRAN tersebut.
Permasalahannya adalah manusia seringkali mengisinya dengan hal-hal yang NEGATIF, misalkan saat ada orang lain melakukan hal yang tidak kita sukai seperti mengkritik kita atau menjatuhkan kita atau berbeda pendapat dengan kita, hal umum yang pertama kali yang masuk dalam PIKIRAN kita adalah PIKIRAN NEGATIF terhadap orang tersebut.

Padahal kalau kita renungkan..
PIKIRAN NEGATIF terhadap orang lain TIDAK AKAN pernah bisa memperbaiki ataupun menyadarkan orang lain tersebut.
Saat kita bereaksi negatif maka berpotensi untuk membuat kondisi dan situasi semakin panas, dan jika dibiarkan berlanjut, PIKIRAN NEGATIF itu akan menghantui dan mengganggu kita sendiri sedangkan orang lain yang kita pikirkan tersebut akan terbahak2 saat tau kita tidak tenang dan terganggu dengan situasi tersebut.
Lebih ekstrem lagi, tanpa kita sadari, kadang kadang orang tua, istri, anak, keluarga, atau orang lain di sekitar kita yang tidak tahu-menahu kondisi ini menjadi korban amarah atau kekesalan kita. Aneh kan????

Dengan kata lain, PIKIRAN NEGATIF yang kita ciptakan ini hanya akan membuat kita terjebak dan kalah..
SITUASI dan PIKIRAN NEGATIF itu menggerogoti diri kita sendiri.

Sebaliknya..
kalau kita mengisi PIKIRAN kita dengan KASIH seperti yang dikehendaki TUHAN, percayalah tidak akan ada situasi yang bisa merenggut SUKACITA kita.
Belajarlah untuk mendoakan dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Dengan pikiran yang jernih seperti ini, kita pasti lebih bisa memikirkan jalan keluar untuk memecahkan persoalan dan belajar dari pengalaman.
Pikirkanlah bahwa kemungkinan dalam situasi yang sama, jika kita adalah orang tersebut, mungkin kita akan melakukan yang sama.
Ber-SYUKUR-lah bahwa karena dengan adanya kritikan, perbedaan pendapat dan sandungan-sandungan kecil dalam hidup itulah yang menjadikan kita semakin DEWASA.

Jangan biarkan SUKACITA kita tergantung dan direnggut oleh orang lain ataupun situasi lingkungan kita.

Mulailah membiasakan diri untuk selalu BERPIKIR POSITIF terhadap orang lain, maka dengan sendirinya BAHAGIA bukan lagi menjadi TUJUAN tapi menjadi GAYA HIDUP kita.

Jangan Gantungkan Sukacita Kita kepada Orang Lain..

February 23, 2023 By: andry Category: motivasi, refleksi

Ada seorang teman curhat kepada saya :
Ndry, saya kok perasaan dirundung masalaaaah terus gak habis-habis.. keluargaku seperti ini, keuanganku seperti ini, teman2ku seperti ini, gak ada orang yang mengerti aku, gak ada orang yang mau nolong aku, bos ku seperti ini, anak buahku gak ada yang beres, bla-bla, bla… kok rasanya hidupku gak ada mulus2nya sama sekali”.

Pernyataan tersebut menjadi refleksi buat saya sendiri…

Seringkali permasalahan utama manusia adalah menggantungkan sukacita nya kepada manusia lain dan lingkungannya. Padahal dari dulu jaman SD sudah diajari bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak sempurna, makhluk egois, makhluk yang tidak pernah lepas dari kesalahan – kesalahan karena keterbatasan sebagai insan yang berdosa.

Saat suami atau istri atau pasangan atau orang tua atau sahabat bahkan anak2 kita melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita, maka kita mulai merasa kecewa dan merasa menjadi orang yang paling menderita di dunia. Kalau saja kita mau jujur, betapa seringnya kita menuntut orang lain menjadi seperti yang kita inginkan melalui kacamata persepsi kita.
Lebih parah lagi, bahkan untuk beberapa orang, dengan kondisi seperti ini, mulai curhat bahkan mengumbar cacian dan kata-kata yang kurang pantas di media social sehingga menjadi bahan pergunjingan.
Percayalah mengeluh di media sosial tidak akan membuat kita bebas dari tekanan, tetapi membangun persepsi negatif orang lain kepada kita.
Sekali dua kali mungkin orang akan menaruh iba dan menunjukan empatinya, tetapi kalau kita terlalu sering mengeluh dan mengumpat dengan kata-kata kasar, perlahan-lahan orang akan merasa malas menanggapinya.

Sekali lagi bahwa “no body’s perfect”.
Jangan biarkan mood atau sukacita kita tergantung dengan orang lain tapi yakinlah bahwa setiap hal yang kita alami adalah sebuah proses pendewasaan.

Satu-satunya tempat kita bergantung adalah iman kita terhadap Tuhan Sang Maha
Kita mungkin tidak akan mampu memahami jalan-Nya, tetapi percayalah bahwa Tuhan punya cara-Nya sendiri dan jalan-Nya tidak akan pernah salah.. Kita hanya perlu percaya..

Surat untuk kekasihku (the 16th Wedding Anniversary)

December 02, 2022 By: andry Category: motivasi, refleksi

Tarakan, 02 Desember 2022

Dear Bidadariku SHENNY ROMBE…

Sang wanita separuh jiwaku..

Happy Wedding Anniversary ke-16 ya, cinta..

Di hari yang spesial kita ini, kembali aku diingatkan kembali bahwa Tuhan Yesus begitu setia menjaga dan menyayangiku melalui kehadiran dirimu dalam hidupku. Mohon maaf di hari yang bahagia ini, aku tidak bisa ada di sampingmu secara fisik karena terpisah jarak yang jauh, namun percayalah bahwa hati dan jiwaku selalu ada didekatmu.

Waktu yang kita jalani selama 16 tahun adalah waktu yang sangat – sangat kunikmati detik demi detiknya, di mana setiap saat dari awal kita mengikat janji sampai saat ini, engkau masih tetap mampu membuatku merasa selalu spesial dan merasa menjadi pria yang paling bahagia di jagat raya ini.

Bagaimana setiap hari engkau membantuku untuk melukis dan mengukir cinta yang selalu menyemangatiku dalam menjalani tantangan dan masalah dalam hidupku. Terimakasih sudah menjadi pribadi yang senantiasa menguatkan dan mengingatkanku atas indahnya dunia, sudah menjadi tempatku bersandar saat kelelahan menerpaku.

Tiada kata yang ada dipikiran ku selain rasa terimakasih atas segala cinta dan dukungan yang kau berikan padaku.

Shenny Rombe, matahari dan warna warni hidupku.. 

Tetap kuat, jangan pernah bosan dan lelah dalam menemaniku ya, sayang.. Bersama kita jalani lautan kehidupan dengan cinta yang sempurna

Hari ini aku kembali memperbaharui lagi Janji-ku untuk menjalankan sisa hidupku bersama-Mu, selama nafasku masih berhembus maka selama itu aku akan tetap setia mencintai-mu dan mengasihi-mu. Doaku selalu semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa hadir dan menjadi pemimpin rumah tangga kita melalui firman-firmannya yang hidup.

1 Korintus 7:3-4

Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

02 Desember 2006 – 2022

Pria yang senantiasa memujamu

Kemarin, hari ini dan selamanya..

Andry

Semestinya kebaikan itu menyatu dalam diri kita…

March 02, 2022 By: andry Category: motivasi, refleksi

Biasakan diri berbuat baik sampai kita tak menyadari bahwa kita sedang melakukan kebaikan karena memang seharusnya kita tidak perlu merasa baik.
Di saat kita sudah merasa menjadi orang paling baik, berarti kebaikan itu sudah bertransformasi menjadi wujud lain yang disebut kesombongan.
Semestinya kebaikan itu menyatu dalam diri kita

Berhentilah berpikiran negatif…

February 20, 2022 By: andry Category: motivasi, refleksi

Berhentilah berpikiran negatif..
Pikiran negatif tidak akan pernah bisa menyakiti dan melukai musuh ataupun orang yang tidak kita sukai,
sebaliknya malah akan melukai diri kita sendiri.

Tetaplah berpikir posisif, penuhi hati dengan cinta dan akhirnya…
bersiaplah menerima manfaatnya.

Semua karena ayahku.. (sebuah pilihan)

November 28, 2021 By: andry Category: motivasi, refleksi

Romi dan Roni adalah kakak beradik yang umurnya terpaut hanya satu tahun. Mereka berdua dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sama.

Dengan berjalannya waktu, setelah mereka dewasa dan memiliki kehidupan masing-masing, Romi dan Roni memiliki jalan cerita hidup yang sangat berbeda.

Romi menjadi lelaki yang kasar, suka mabuk-mabukan dan suka berjudi. Hampir setiap hari Romi pulang ke rumah dalam kondisi tidak sadar dan mabok, tidak segan-segan memaki dan bahkan memukul istri dan anaknya. Sampai suatu hari Romi ditangkap karena kekerasan rumah tangga. Yang menarik, saat sudah ditangkap pun, Romi sama sekali tidak merasa bersalah. Saat ditanya mengapa dia suka bersikap kasar, mabok dan suka berjudi, dengan suara emosi dia selalu menjawab bahwa semua sikap dan perbuatannya itu bukan salahnya, tapi salah ayahnya. Romi selalu membela diri bahwa sejak dia kecil melihat kelakuan ayahnya suka berjudi, mabok dan kasar terhadap istri dan anak-anaknya.

”Perbuatan ayahku lah menjadi contoh buatku. SEMUA KARENA AYAHKU”, teriak Romi.

 

Sangat berbeda dengan jalan cerita hidup di Roni.

Roni tumbuh dewasa menjadi lelaki sukses yang sabar, baik dan sangat menyayangi keluarganya. Saat ditanyakan bagaimana rahasia kesuksesan bisnis dan rumah tangganya, Roni menjawab bahwa semua sikap dan perbuatannya itu karena ayahnya. Sejak kecil dia melihat kelakuan ayahnya suka berjudi, mabok dan kasar terhadap istri dan anak-anaknya.

”Hal itu sungguh menyakitkan buatku sehingga aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan pernah menjadi seperti ayahku. Lalu aku berjuang keras untuk keluar dari bayang-bayang ayahku, aku bekerja keras untuk dapat sukses dan membahagiakan keluargaku dan orang sekitarku. SEMUA KARENA AYAHKU”, kata Roni.

 

Romi dan Roni dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sama, yang membedakan cerita hidup mereka adalah PILIHAN.

Sama halnya seperti hidup kita, setiap hari kita punya banyak PILIHAN untuk menjalani hidup.

Setiap hari kita punya pilihan untuk bersemangat atau menganggap hidup sebagai rutinitas saja

Setiap hari kita punya pilihan untuk mengerjakan sekarang atau menunda

Setiap hari kita punya pilihan untuk melihat tantangan hidup sebagai sebuah hambatan yang melemahkan atau sebuah proses untuk mendewasakan.

Setiap saat kita gagal, kita punya pilihan untuk terpuruk dan menyerah atau bangkit dan berusaha kembali.

Dengan kekuatan dan karunia yang diberikan Tuhan tentunya kita tahu apa yang harus menjadi PILIHAN kita.

Mengapa kita gagal bersuka cita?

February 05, 2021 By: andry Category: motivasi, refleksi

Mengapa kita seringkali gagal bersuka cita?
Jawabannya adalah…
Karena kita seringkali menggantungkan sukacita kita kepada orang lain.
Saat orang lain melakukan hal yang tidak kita sukai atau tidak sesuai yang dengan yang kita harapkan, kita membawanya dalam pikiran negatif yang mendalam.
Orang lain itu bisa orang terdekat kita sendiri seperti orang tua, saudara, pasangan kita yang kita harapkan bisa mendukung kita..

Padahal di situ lah letak keSALAHannya..

Kita bertanggungjawab atas kebahagiaan dan sukacita kita sendiri!!!!
sekali lagi..
Kita bertanggungjawab atas kebahagiaan dan sukacita kita sendiri!!!!
Bukan orang lain !!!
Kitalah yang bisa menciptakan kebahagiaan kita sendiri melalui cara pandang dan pikiran poistif kita sendiri.